MAKALAH
Termodinamika
DISUSUN OLEH :
NAMA : samsul diono
KELAS
: XI TKJ
DIBIMBIMG OLEH
:
Bpk .SULISTYONO
SMK
N 1 SIMPANG PEMATANG
KEC.SIMPANG PEMATANG
KAB.MESUJI
Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang
kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas
tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau
disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem
disebut lingkungan.
Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem,
jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap
sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas,
usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas
ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume
akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai
hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = p∆V= p(V2 – V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan
sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai
Tekanan
dan volume dapat diplot dalam grafik p – V. jika perubahan
tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik p – V,
usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik p – V.
hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di
bawah grafik.
Termodinamika 1
Gas dikatakan melakukan usaha
apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2
> V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha
dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2
< V1 dan usaha gas bernilai negatif.
Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu
tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan
suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas
tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang
tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau
secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas
terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak.
Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel
yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi,
energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan
potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas
tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu
mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan
energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan
sebagai
untuk gas monoatomik
untuk gas diatomik
Dimana ∆U adalah perubahan
energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta
umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T
adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).
Hukum I Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem,
volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan
bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu
sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip
ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum
kekekalan energi.
Termodinamika 2
Sistem yang mengalami perubahan
volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan
mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan
menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam.
Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau
disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika
dituliskan sebagai
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W
adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana,
hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk)
dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan
mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda
(krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam ∆U.
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses
termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika
proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses
isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan
energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang
diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam
grafik p – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor
dapat dinyatakan sebag
Dimana
V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
Termodinamika 3
Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses
termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses
isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak
melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan
energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume
konstan QV.
QV = ∆U
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses
termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan
proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W
= p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada
tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada
proses isobarik berlaku
Sebelumnya
telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap
gas pada volume konstan
QV =∆U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan
sebagai
W = Qp − QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas
(W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas
pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap
gas pada volume konstan (QV).
Termodinamika 4
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada
kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q =
0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi
dalamnya (W = ∆U).
Jika suatu sistem berisi gas yang
mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1
mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2
dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
Dimana
γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada
tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ >
1).
Proses adiabatik dapat digambarkan
dalam grafik p – V dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik p
– V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam
Termodinamika 5
No comments:
Post a Comment